Tentang #KarapanSapi2013 Anti Kekerasan

Karapan sapi, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Karapan sapi adalah sebuah perlombaan pacuan sapi yang berasal dari pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek arena pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit.

Berawal dari keresahan para pemilik sapi kerapan akan sedikitnya event perlombaan karapan sapi, terutama di kabupaten Bangkalan, maka PERKASA (Persatuan Karapan Sapi Bangkalan) bekerja sama dengan komunitas blogger Madura atau yang biasa kita panggil mereka plat-m dengan ini menyelenggarakan acara yang bertajuk Karapan Sapi 2013 Anti Kekerasan pada tanggal 30-31 Maret 2013.

Minggu, 31 Maret 2013, pagi-pagi sayapun meluncur ke pulau Madura karena penasaran pengen nonton langsung yang namanya karapan sapi. Karapan Sapi 2013 Anti Kekerasan kali ini diadakan di lapangan Skep Bangkalan, Madura. Dan yang bikin saya lebih semangat lagi buat nonton adalah karena ternyata temen-temen dari komunitas blogger Madura alias plat-m juga turut menjadi panitia dalam acara ini. 

Sekitar pukul 09.00 WIB saya dan temen saya sampai di lokasi. Suasananya sudah ramai dengan para penonton yang berdatangan. Berdasarkan info, hari itu adalah hari terakhir lomba karapan sapi dimana yang diperlombakan adalah sapi-sapi kelas besar yang berasal dari 4 kabupaten di Madura. Bayangin, keren kan??? Sehari sebelumnya (30 Maret 2013) juga diadakan lomba karapan sapi untuk kelas sapi kecil. Disitu, sempat saya dengar juga alunan musik yang ternyata itu adalah musik saronen, yakni musik yang digunakan sebagai penggiring tim karapan sapi (sapi beserta pemiliknya) ketika hendak masuk ke lapangan.

Waktu saya sampai disana, beberapa kali mata saya sudah disuguhi oleh beberapa atraksi karapan sapi. Tapi ternyata itu baru pemanasan aja. Gile... baru pemanasan aja udah seru gitu apalagi pas tanding ya?? Itu yang ada dipikiran saya waktu itu. Lebih kerennya lagi, joki yang ada di atas sapi-sapi itu ternyata masih anak-anak loh... usianya masih sekitar 7-10 tahun gitu.

Sekitar jam 11.00 WIB lomba karapan sapipun dimulai. Terlihat sisi dilapangan, ada 2 pasang sapi yang sudah bersiap-siap meluncur. Dan tidak lama kemudian sapi-sapi tangguh ini pun berlari sekencang-kencangnya menuju garis finish. Riuh suara kaleng-kaleng penyemangat ditambah suara sorak-sorai penonton menambah meriah acara yang juga disponsori oleh idblognetwork dan idbuzznetwork ini tiap kali sapi-sapi tangguh itu dipacu di arena kerapan.


Posisi awal saya waktu itu di tribun, nyaman sih tapi kok kayaknya kurang puas ya... akhirnya saya pun memutuskan untuk bergabung dengan temen-temen plat-m di samping arena kerapan.


Meski panasnya pakek banget tapi puasnya juga pakek double banget bisa lihat sapi-sapi yang lari kenceng itu dari deket. Meski agak takut juga, takut sapinya noleh ke saya dan lari ke saya hehehe... Tapi seru...





Nah, karena posisi saya berada didekat arena kerapan, beberapa kali saya lihat bagian tubuh sapi itu ada luka, terutama di bagian pantatnya. Konon ceritanya, ketika sapi-sapi itu dipacu di arena, alat yang digunakan untuk memacu (cambuk) itu diberi paku-paku dan balsem. Tujuannya adalah agar sapi-sapi kesakitan dan larinya semakin kencang. Bisa dibilang, semakin disakiti, semakin kecang sapi-sapi itu akan berlari. Tidak hanya dibagian pantat, tapi di bagian mata juga biasanya diberi balsem dengan tujuan yang sama.


Tapi diacara Karapan Sapi 2013 kali ini anti kekerasan kok. Penyelenggara dalam perlombaan ini seolah ingin menyampaikan bahwa Karapan Sapi itu tidak seharusnya menggunakan kekerasan. Disamping tidak etis melukai seekor hewan demi sebuah permainan, dalam agama pun kita dilarang menyakiti hewan. Bisa dilihat, para joki di Karapan Sapi 2013 Anti Kekerasan ini tidak menyertakan paku pada alat cambuknya. Jadi luka-luka yang ada di pantat sapi itu tidak seberapa dan hanya berasal dari cambuk biasa saja.


Meskipun ini baru pertama kalinya saya nonton tapi saya sudah merasakan bahwa betapa unik dan meriahnya salah satu budaya dari pulau Madura ini yang sangat disayangkan kalau sampek ditinggalkan begitu saja oleh para warga Madura. Apalagi kalau harus diwarnai kekerasan seperti yang saya bahas diatas itu. Karapan sapi itu punyanya Madura, Madura punya Karapan sapi. Sungguh 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Semoga dengan terselenggaranya acara ini, bisa terus melestarikan budaya Madura terutama untuk kalangan pemudanya untuk terus mengembangkan konten positif tentang Madura. 

Sekali lagi, selamat atas terselenggaranya Karapan Sapi 2013 Anti Kekerasan. Di tunggu event yang lebih seru lagi dan teruslah menduniakan Madura.



Photobucket
Photobucket

7 komentar:

bocah petualang mengatakan...

Loh jadi datang juga toh kemarin?
Madura memang panas banget ya, seng ada tanding kayaknya utk masalah itu. Nonton di depan garis finish sebenarnya lebih seru tapi resikonya juga memang lebih besar. Saya aja kemarin hampir nabrak sapi gede banget pas njepret.

RIfaun Naim mengatakan...

Fotonya yang di bawah mirip banget #makjleb

Unknown mengatakan...

dear bocah petualang
iyaa, asyik banget kalo liatnya di deket garis finish tapi saya takut :D

Unknown mengatakan...

dear mas Faun
iya, asli makjleb banget :(

obat mujarab untuk asam urat mengatakan...

wah keren,

bagus tuh ga pake kekerasan

Obat mujarab untuk penyakit usus buntu mengatakan...

pati seru nih kalo liat dari dekat

Dien mengatakan...

kren gan infony...........

Posting Komentar

kalo mau nyampah juga boleh...