Sebenernya sih tulisan ini juga sekaligus jadi motivasi buat aku yang JUJUR pengen banget bisa jadi penulis bisa punya tulisan yang baik plus banyak yang minat baca. Iya sih.. Yang  namanya motivasi itu bersal dari diri sendiri. Disitu mungkin salahku. Aku selalu aja meng-kambing hitam-kan apapun atau siapapun disekitarku ketika aku ngrasa aku nggak bisa jadi penulis punya tulisan yang baik. Insaap... Insaaapp....




Kejadian “mati” lagi dalam menulis sering dialami penulis pemula. Penulis-penulis baru yang “nafasnya” kurang panjang sering kali terjebak dalam kondisi ini. Namun, tidak perlu khawatir. Karena sebenarnya yang mati itu bukan idenya, apalagi raganya, tapi hanya gairah atau semangatnya saja.


Biasanya, hilangnya semangat itu terjadi ketika sang penulis kehilangan tujuan dalam menulis. Nah, kehilangan tujuan ini pasti akan meningkat menjadi kehilangan motivasi. Jika dua hal ini sudah hilang, maka dapat dipastikan produktivitas dalam menulis juga akan mandek. Bagaimana bisa seseorang menulis jika dia sudah kehilangan tujuan? Terlebih jika motivasinya juga ikut memudar. Maka motivasi untuk mencari tujuan tadi juga tidak ada lagi.


Maka, untuk menghadapi kondisi ini, setiap penulis diharapkan mampu mendefinisikan dan mempertegas lagi tujuan utamanya dalam menulis. Ada beberapa contoh tujuan yang dapat kita jadikan inspirasi:


1. Untuk berbagi ilmu/wawasan/pengetahuan dengan orang lain.      .




Tujuan manakah yang sesuai dengan hati nurani kita? Tujuan-tujuan di atas hanya contoh saja. Jadi kita tidak perlu terpaku dengan empat tujuan ini karena pada dasarnya tujuan menulis kita hanya diri kita sendirilah yang tahu.


Dengan mengetahui tujuan menulis, maka niscaya motivasi pun akan tumbuh, ide akan datang, dan “umur menulis” juga insya Allah akan makin panjang. Aamiinn...


[Jonru]


Postingan aselinya disini