Antara Aku dan SMAN1SDA

Banyak yang bilang guru itu pahlawan tanda jasa. Awalnya  sempet ragu-ragu dengan pernyataan itu. Smpai pada akhirnya aku coba buktikan sendiri gimana rasanya jadi guru itu. Well, minggu ini adalah minggu terakhir aku mengajar di SMAN1SDA. Di minggu ini juga kedekatan sama-anak-anak itu baru terasa. Semacam berat gitu rasanya meninggalkan mereka. Padahal pertemuan kita pun juga cuma sebentar, kurang lebih 2 bulanan.
Baiklah, biar aku jelasin dulu kenapa aku bisa tiba-tiba nyasar masuk SMAN 1 Sidoarjo atau yang punya nama keren SMAN1SDA ini. Jadi, caritanya, aku sudah masuk ke semester 7 terhitung September ini. (udah tua yahh? -.-) Lalu, mengingat aku kuliah di jurusan keguruan, jadi otomatis di semester ini wajib mengikuti yang namanya PPL alias Praktek Pengalaman Lapangan. Dan, berdasarkan seleksi sebelumnya, jadilah diriku masuk ke sekolah yang katanya jadi favoritnya warga Sidoarjo ini.
Bangga? Pastinya.
PPL ini dimulai pas tanggal 9 Juli 2012. Itu pas hari efektif masuk sekolah pertama. Kebetulan aku di kasih amanah buat ngajar kelas X-4, X-5, X-6 sama X-7. Pas pertama ngajar, masuk deh ke kelas X-6. Ini kesan pertamaku. Beneran, sopan-sopan banget anaknya. Dan ternyata nggak cuma dikelas X-6 aja. Beberapa hari kemudian setelah aku masuk tiga kelas lainnya, ternyata semuanya pun sama. Sopan dan etikanya bagus banget.
Dan kayaknya akhir pekan ini adalah hari terakhirku menginjak sekolah bergengsi ini. Karena dalam 1 minggu jam pelajaranku cuma ada 2 jam, jadi dalam minggu ini aku manfaatin buat pamitan sama mereka. Dan disitulah letak keharuannya. :(  Disini aku coba ungkapin perasaanku ke mereka, bahwa aku bangga bisa punya kesempatan ngajar mereka yang boleh dibilang siswa-siswi pilihan. Aku bangga bisa berdiri dihadapan mereka selama 2 bulan, ngasih mereka sedikit ilmu yang masih nggak ada apa-apanya buat bekal mereka nati ke depan. Aku bangga disapa tiap hari oleh para siswa yang budi pekertinya baik banget. Yaa.. ibu sangat bangga dan sangat menyayangi kalian anak-anak.
Dan, ternyata, diluar dugaan. Ternyata beberapa diantara merekapun punya perasaan yang sama juga  sama aku. Semacam udah ada ikatan emosi gitu. Nggak cuma satu dua, tapi banyak banget yang minta aku buat tetep ngajar mereka. Ahh... Ini nih yang bikin berat mau pergi dari SMAN1SDA. Rasa banggaku nambah lagi tapi tetep jadi sedih juga. Kalo aja waktu PPL-nya bisa ditambah lagi. Tapi tetep nggak bisa sih.
Baiklah, lepas dari itu semua, aku sih berharap banget bisa nyambung silaturrahim sama mereka. Gimanapun caranya. Disini akhirnya aku bisa buktikan kalau emang bener, tanpa tanda jasa seorang guru telah memiliki hal lain yang di dapatkan dalam mengajar siswa-siswinya. Kebanggaan tersendiri. Memang bukan berupa materi tapi kesannya akan tersa sampai akhir hayat nanti. Semoga semakin maju guru-guru Indonesia dan semakin maju pula pendidikan Indonesia. Dan semoga kesuksesan menyertai kalian anak-anak kita. Terima kasih untuk hari-harinya.







I'm really gonna miss you guys ^^

6 komentar:

marsudiyanto mengatakan...

Kedekatan dengan anak didik adalah kenikmatan tersendiri yang susah diungkapkan...
Puluhan tahun saya menjalaninya dan selalu ada yang baru

aRai mengatakan...

kedekatan secama emosionalnya keliatan dengan ikutan poto narsis anak2 SMP #eh

Unknown mengatakan...

dear pak Mars

iya pak, emang susah banget di ungkapinnya
baru ngrasain betapa nikmatnya jadi guru :)

Unknown mengatakan...

Dear kak aRai

#typo SMA kak itu bukan SMP lagi :(

arif mengatakan...

salut buat bapk dan ibu guru yang tulus mengabdi demi anak didik ^_^)

Unknown mengatakan...

Dear mas arif

dan siapapun bisa kok jadi guru :)

Posting Komentar

kalo mau nyampah juga boleh...