SKRIPSHIT | Kisah Sesat Mahasiswa Abadi

Kadang ada benernya juga kalimat Alitt ini, meski saya kurang setuju
For your information, gue paling takut dapet gelar Pengangguran. Dimata gue, sebutan Mahasiswa itu lebih enak di dengar dari pada Sarjana Pengangguran.
Daripada lulus tepat waktu, mending lulus di waktu yang tepat
Nggak sedikit temen-temen saya yang selalu bingung mikirin kapan dia skripsi. Nah begitu skripsi udah kelar dan wisuda bukannya lega tapi dia tambah bingung lagi karena kesana kemari mencari alamat cari kerja belom dapet juga. Satu hal yang bikin saya tertarik sama bukunya Alitt Susanto ini adalah bahwa anggepan orang mahasiswa abadi itu adalah mahasiswa yang bodoh yang sukanya bolos dan nggak bisa ngerjain skripsi itu ternyata salah besar. Mereka pasti punya alesan tersendiri yang pada akhirnya mereka harus menyandang status mahasiswa abadi. Seperti contohnya Alitt ini, dia belum nyelesain skripsi gara-gara dia kuliah sambil kerja, sehingga banyak jam kuliah yang benturan sama kerjanya dan dia  lebih milih kerjaannya. Kenapa? soalnya, kalo dia kehilangan pekerjaannya dia bakalan nggak bisa bayar kuliah. Ya, hasil kerjanya emang buat bayar kuliah sedangkan dia harus selalu ngulang matakuliah yang ketinggalan karena kerjaanya, begitu terus  berputar sampai dia sendiri bingung harua berakhir kapan. (saya aja yang baca juga bingung :D)

Di buku setebal 296 ini, Alitt menceritakan kisah nyata semua pengalaman suka dukanya sebagai mahasiswa, mulai dari ketika ia mulai memasuki kampus Universitas Sanata Dharma Yokyakarta, dengan kesialan-kesialan yang udah khas banget nempel di dia sampai ke kehidupannya sekarang yang belum kunjung menyelesaikan skripsinya. Padahal menurut cerita di buku ini, dia mulai kuliah udah sejak zaman pak Harto lengser dari jabatannya. Tahun berapa itu kira-kira ya? Dia juga nulis kalo selama 3 kali perpanjangan KTP statusnya masih tetep mahasiswa. Ahh... pastinya itu sangat lama.


Dari awal gaya nulis Alitt ini selalu menunjukkan bahwa dia bangga jadi mahasiswa abadi, pastinya dengan komedi-komedi yang khas dia banget tapi dengan adanya buku ini bukanlah suatu ajakan bagi kita-kita yang masih pada kuliah buat niru apa yang dia lakuin. Dengan alesan apapun, Alitt juga nulis bahwa di buku ini selain banyak "kesesatan" yang diceritakannya, juga banyak hikmah yang bisa diambil dari pengalaman-pengalamannya. Gaya nulisnya nggak jauh beda sama  bukunya yang dulu, shitlicious. Cuma di buku yang sekarang ini, beneran deh banyak banget hikmah yang bisa diambil.
Beberapa bagian udah pernah diceritain di blog pribadinya. Seperti tips-tips sesat ala mahasiswa abadi dan tips hemat ala anak kost. Beberapa bagian juga menurut saya agak nggak relevan sama judulnya. Kayak tips buat ngajak kenalan, gaya pacaran yang norak, kriteria wanita yang di jauhi pria dan masih ada beberapa lagi. Bisa di tebak gaya bahasa yang pakek Alitt disini adalah bahsa sehari-hari, jadi ringan banget bacanya. Paling sehari juga udah kelar.

Ending dari buku ini yang menurut saya ngena banget. 3 bab di akhir ini saya suka, life is a journey dan  sebuah awal episode kedua, akan membawa kita ke kehidupan Alitt di masa lalu, baik dan buruknya dia ceritakan semua disini. Nggak nyangka pas di awal baca buku ini dikit-dikit suka bikin ngakak, ternyata di bagian ini tiba-tiba pengen nangis. Mulai dia yang kurang kasih sayang mama sama papanya sampai kemudian dia mengalami sebuah musibah tabrak lari yang buat muka hancur. Lalu kemudian mamanya dengan susah payah nyari uang buat operasi yang kalo di total jadi 60 juta sedangkan mamanya cuma seorang penjual jamu. Bener-bener life is a journey. Sedangkan bab terakhir, SKRIPSHIT! Alitt cerita soal skripsinya yaang nggak kelar-kelar itu.

Oh iya,  di akhir buku ini juga ada 6 halaman yang memuat foto-foto para pembaca nya Alitt yang temanya "mahasiswa abadi".  Sebelum buku ini terbit Alitt emang udah bikin semacam kontes foto gitu di blognya untuk para pembaca setianya. Dan buat mereka yang beruntung foto-foto itu akhirnya di pajang di halaman paling akhir dari buku ini. 

Oke... sukses aja deh buat Alitt, semoga cepet lulus di waktu yang tepat :D
sesuai pesan Alitt, baca bukunya, ambil hikmahnya ^^
hidup ini bagai skripsi...banyak bab dan revisi yang harus di lewati, tapi akan selalu berakhir dengan indah...bagi mereka yang pantang menyerah... (Alitt Susanto ~ SKRIPSHIT)

10 komentar:

cerita anak kost mengatakan...

wah kayanya menari ni, hunting ah...
saya juga pernah dengar dan sring di dengang dengungkan kalau 'Daripada lulus tepat waktu, mending lulus di waktu yang tepat' saya rasa itu hanya pembelaan saja dari mereka yang tak mampu. ok, saatnya belajar dairi Alitt

Unknown mengatakan...

bener, itu cuma pembelaan aja dari Alitt
tapi saya suka bagian akhir bukunya
mengharukan

Tabah mengatakan...

yah meskipun aku belom punya bukunya ... seenggaknya bener juga yang dikatakan alit... hidup itu bagaikan skripsi. . . kunjungan malem. . . . :)

Unknown mengatakan...

hay sob...
iya bener hidup itu bagaikan skripsi

Si Tukang Makan mengatakan...

saya termasuk mahasiswa abadi :(

Tabah mengatakan...

kunjungan siang vir. . .. . :)

Unknown mengatakan...

dear si tukang makan
yah semoga dirimu cepet lulus yah bang :)

Unknown mengatakan...

dear tabah
silahkan... selamat pagi

alitt mengatakan...

What a great review.. tata bahasa di postingan kamu keren! (y)

Unknown mengatakan...

waaa... si penulisnya dateng...
makasih kunjungannya mas alitt :)

Posting Komentar

kalo mau nyampah juga boleh...