Tentang Blogger Bojonegoro

Ternyata banyak  hal  baru yang aku temukan dari Komunitas Blogger Bojonegoro. Yak, meski baru beberapa bulan yang lalu aku memutuskkan untuk aktif dikomunitas ini, ada banyak pelajaran yang bisa aku ambil disini.
Pelajaran pertama, sejak bergabung di Komunitas Blogger Bojonegoro aku ngrasa bangga jadi orang Bojonegoro. Sebagai bocah asli kelahiran Bojonegoro, aku baru nyadar sekarang, ternyata selama ini aku belum berbuat apa-apa untuk kota ini. Bahkan 3 tahun terakhir ini, boleh dibilang aku sama sekali nggak tau perkembangan kota ini, apa aja yang terjadi  di kota ini, dan semua tentang kota ini. Parah yak? 



Dulu waktu pertama kali mau kuliah di Surabaya, sengaja aku hilangkan dialek Jenogoroanku karena aku malu. Aku malu berasal dari daerah dan cara itu berhasil. Nggak ada yang tau kalau aku berasal dari kota Ledre ini. Kalau pun ada yang tau, mereka nggak bakal percaya kalau aku dibesarkan di kota ini. Itu baru satu dari sekian banyak ke-tidakbangga-anku terhadap kota ini. Benar-benar hal yang memalukan sodara-sodara. Don’t try it at home!!!
Tapi, sejak aku mengenal komunitas ini (Blogger Bojonegoro), mind-set ku jadi berubah 180 derajat. Serius. Yang sebelumnya satu bulan pulang sekali, sekarang tiap minggu bawaannya pengen pulang mulu. Yang sebelumnya dialek bahasa sehari-hari adalah boso suroboyoan, sekarang secara nggak sadar muncul lagi boso jenogoroannya, meski dalam melaksanakan Sumpah Pemuda yang ketiga pun (menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia) masih tak terganti juga dialek jenogoronya. Yang sebelumnya aku dengan santai kayak di pantai nggak tau dan nggak mau tau soal perkembangan kota ini, mendadak  jadi malu, mendadak jadi nyesel, dan mendadak jadi pengen tau aja semua tentang kota ini. Yang sebelumnya aku malu bearsal dari daerah, hmm… sekarang jadi luar biasa bangga!!!
Pelajaran kedua, aku lebih terpacu untuk menulis dan meningkatkan kualitas postingan di blog pribadiku. Bisa dilihat dari postingan-postinganku sebelumnya, dengan tema tulisan yang nggak jelas, bahasa yang alay punya, serta font yang nggak pernah konsisten dari postingan satu ke postingan lainnya, keliatan banget kalau postinganku sebelumnya nggak berkualitas. Belum lagi template yang aku pekek, mungkin buat orang lain nggak ada bagus-bagusnya sama sekali. Kadang sungkan juga kalo ada yang mampir ke blogku. Okeyno problem, dan aku akan mulai belajar memperbaikinya dari sekarang. Segala sesuatu itu kan butuh proses. Bukan begitu sodara-sodara? :D
Pelajaran ketiga, aku jadi sedikit tau jawaban atas keadaan buruk yang menimpaku selama 3 tahun belakangan ini. Jadi begini sodara, 3 tahun yang lalu aku mendapat sebuah musibah. Mungkin bagi  orang lain musibah ini nggak terlalu buruk, tapi bagiku ini bencana, bencana kebathinan. Karena musibah ini, hidupku tidak lagi 180 derajat berubah, tapi sudah hampir 360 derajat kurang sedikit lagi. Kalau ada yang bilang hidup itu seperti roda, mungkin pada saat itu aku lagi ada di bagian bawah, nggantung-nggantung hampir jatuh dan  nggak jelas gitu mungkin. Aku selalu berkata bahwa Tuhan  itu tidak adil. Aku  selalu menyalahkan orang lain atas setiap keadaan buruk yang menimpaku. Aku nggak pernah mau terima keadaanku pada saat itu. Aku depresi. Aku udah nggak bisa bedain mana yang madharat dan mana yang manfaat bagiku. Dan masih banyak lagi hal-hal aneh yang aku lakukan di luar kendali alam sadarku. Hal itu terjadi selama 2 tahun. 1 tahun berikutnya, aku mulai bertanya-tanya, punya rencana apa sih Tuhan terhadapku? Bermula dari pertanyaan itu, aku mulai flashback kejadian-kejadian 2 tahun belakangan. Boleh dibilang 1 tahun itu jadi masa interospeksi diri paling berharga dalam hidupku. Perlahan tapi pasti aku mulai sadar ,aku mulai bangkit, aku mulai memetik satu per satu pelajaran dari setiap keadaan buruk yang menimpaku  (buah kali di petik…), aku mulai menemukan apa sebenarnya yang  Tuhan inginkan terhadapku. Dan, sebenernya intinya Cuma satu, bahwa kita harus selalu bersyukur dan terus bersyukur atas setiap keadaan yang ada pada diri kita, ya, apapun itu. Camkan itu baik-baik sodara-sodara!! Aku bersyukur  di berikan teman-teman baru di Komunitas Blogger Bojonegoro ini.
Pelajaran keempat, Passion. Itu yang mungkin jadi modal awalku dalam dunia blogging ini. Aku suka. Aku mau. Dan aku akan bisa. Okelah mungkin aku agak sedikit gaptek tapi dari motivasi itu aku yakin dengan sedikit narsis aku bisa eksis didunia ini. Hahay…

0 komentar:

Posting Komentar

kalo mau nyampah juga boleh...