“Hijabku, menyerupai suatu ‘kaum’ ?

1. Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan hanya kepada-Nya,

2. Islam, adalah agama yang datang untuk memperbaiki dan membawa kemaslahatan yang sangat besar.

3. Karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di utus ke dunia ini sebagai Rahmatan lil ‘alamin. Rahmat untuk seluruh alam semesta.

4. Allah Azza wa Jalla, telah menciptakan langit & bumi begitu indahnya, begitu serasinya. Maka pasti syari’at-Nya akan indah & serasi pula.

5. Sesuai dgn sifat Allah sebagaimana dlm sebuah hadits qudsi, “Sesungguhnya rahmat-Ku, mendahului kemurkaan-Ku.” shahih HR Bukhari & Muslim
6. Sebelumnya saya tidak pernah menulis akan hal ini karena saya pikir sudah banyak akhwat di sini yang mengkritisinya.

7. Masalah yang membuat saya takjub adalah ketika saya melihat maraknya fenomena jilbab, akan tetapi seperti pakaian biarawati.

8. Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya mengajak para akhwat untuk bertukar pikiran. Dun khusus bagi para akhwat yg percaya hari akhir.

9. Hijab atau jilbab adalah perintah Ilahi bagi segenap wanita-2 mukmin. Saya ulangi, bagi segenap wanita-2 mukmin.

10. Ketetapan Allah Rabbul ‘alamin akan jilbab ini diarahkan untuk menjunjung tinggi kehormatan para suami, yaitu hamba-2 Allah yg beriman.

11. Perintah hijab ini fungsinya membedakan wanita-wanita ‘Mukmin’ dari wanita-wanita jahiliyah dan perbuatan-perbuatan wanita ‘Musyrik’.

12. Dan yang namanya syaithon, kerjanya menipu manusia dan menjerumuskan manusia untuk menemani iblis di neraka jahannam.

13. Makanya penting para wanita pahami sebab diperintahkannya berjilbab & apa yg Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maksud dgn hijab.

14. Jilbab apakah itu? Mari kita pahami jilbab sebagaimana yang orang-orang yang ketika perintah berjilbab itu diturunkan memahaminya.

15. Ibnu Mas’ud, al-Hasan al-Bashri & banyak ulama lainnya berkata, jilbab adlh sejenis selendang ‘panjang’ yg diletakkan melapisi kerudung.

16. Al-Jauhari berkata, “Jilbab adalah kain yang menutupi seluruh tubuh.”

17. Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Mereka menutupi wajah mereka dengan jilbab hingga yg tampak hanya sebuah biji mata saja.”

18. Perkataan-perkataan tersebut shahih diriwayatkan oleh ath-Thabari (XX/324).

19. Perintah berjilbab dalam al-Qur’an bukan hanya 1 ayat. Dan ini menunjukkan betapa pentingnya, betapa agungnya perintah berjilbab ini.

20. Dahulu para wanita Bani Haritsah tidak mengenakan jilbab dan gelang kaki serta perhiasan lainnya tampak dengan jelas.

21. Tampak pula dada-dada mereka dengan rambut yang dipintal.

22. Ketika itu Asma’ binti Mursyidah melihat kelakuan wanita-2 Bani Haritsah itu seraya berkata, “Betapa buruknya kebiasaan mereka ini.”

23. Kisah ini disebutkan oleh Muqatil bin Hayyan dalam ad-Durrul Mantsuur (VI/179) dan kisah ini adalah sebab turunnya QS.24:31.

24. “Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya,” QS.24:31

25. Mengenai, “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” QS.24:31

26. Maksudnya janganlah para wanita itu menampakkan satu pun perhiasan kpd laki-laki non mahram kecuali perhiasan yg tdk bisa disembunyikan.

27. Apa itu perhiasan yg tdk bisa disembunyikan? Berkata Ibnu Mas’ud, “Maksudnya seperti selendang & kain baju.” - Shahih Bukhari 454, dll.

28. Akan tetapi, sebagian wanita di zaman ini mentafsirkan perintah berhijab yg agung ini sesuai kebutuhan & hawa nafsu saja. Innalillahi…

29. Padahal jelas bahwa yg boleh ditampakkan bagi wanita hanyalah kain penutup kepala dan baju yg menutupi badannya.

30. Dan seperti inilah yang dipahami oleh orang-orang yang hidup tatkala ayat tentang perintah berjilbab ini diturunkan.

31. Maka sungguh aneh tatkala wanita zaman sekarang membuat penafsiran sendiri seenak udelnya. Ulama saja tidak berani seperti itu..

32. Kita lanjutkan, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,” QS.24:31

33. “Kain kerudung ke dadanya,” padahal kalimat ini jelas bhw yg dimaksud adlh kain itu melebihi dada hingga dada dan tulang dada tertutup.

34. Said bin Jubair berkata, “Menutupkan kain kerudung ke dada & bagian atas dada hinggak tdk terlihat (lekukannya.).” Ad-Durrul Mantsuur.

35. Akan tetapi yaa ukhti, bencana ketika sebagian akhwat yang kainnya itu sudah junkis, hanya menjulur ke setengah dadanya pula.

36. Bahkan lebih anehnya, ada yg kainnya seperti kuncir atau syal yg memanjang di kanan dan kirinya dadanya saja sementara tengahnya bolong.

37. Adalagi yang ajaib, kainnya dililit ke leher sehingga tidak masuk dalam perintah-Nya “menutupkan kain kerudung ke dadanya,”

38. Adalagi yang seperti penyakit gondok, dimana kain itu hanya menggelembung di lehernya saja. Aneh tapi itulah kenyataannya.

39. Padahal syariat berjilbab ini ingin memuliakan wanita mukmin. Allah Yang Maha Keras Siksanya ingin mereka berbeda dgn wanita jahiliyah.

40. Wanita jahiliyah, tidak menutup dada mereka, bahkan jambul rambut dan anting-antingnya terlihat.

41. Maka jujurlah, harusnya model yg para Sahabat maksud berdasarkan perintah Allah dan Rasul-Nya atau model jahiliyah yg sedang gandrung?

42. Ironisnya, tatkala disampaikan perkara haq ini, mereka malah mengatakan, “kaku”, seakan dipersulit. Laa Haula Wala Kuwata Illah Billah.

43. Maka semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni dan menambahkan hidayah bagi mereka,

44. Para shahababiyah (sahabat wanita) ketika perintah berjilbab ini turun, sama sekali tidak terbersit di pikiran mereka akan modis.

45. Mereka tidak mengeluh sebagai mana wanita di akhir zaman ini mengeluh karena merasa tidak bisa bergaya dan beraksi…

46. Ketika perintah jilbab turun, para shahababiyah langsung memotong pakaian/kain yg mereka miliki untuk menutup wajah dan dada mereka.

47. Shahih! Riwayat Imam Bukhari no. 4758. Riwayat ini seharusnya dijadikan teladan bagi wanita di akhir zaman jika mereka mau selamat.

48. Perhatikan yaa ukhti, para shahababiyah tidak diceritakan menjahit kain kerudung atau pergi ke pasar untuk membeli kerudung.

49. Namun mereka mengambil apa yang ada yang bisa mereka jadikan kerudung penutup. Subhanallah. Itulah Iman. Mereka dengar, mereka patuh.

50. Dan riwayat tersebut juga mengisyaratkan bahwa para shahababiyah tidak ganjen, karena dalam QS.24:31 Allah Ta’ala juga berkata,

51. “Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” QS.24:31

52. Apa maksudnya? Karena wanita jahiliyah sengaja menjadikan perhiasannya, atau zaman sekarang disebut fashion agar para lelaki takjub.

53. Allah Ta’ala melarang perbuatan yg demikian. Allah melarang wanita memberikan isyarat kpd laki-laki dgn perhiasannya, dan pakaiannya.

54. Dan wanita beriman yg takut akan hari pembalasan pasti paham bahwa QS.24:31 adalah larangan untuk menampakkan AURAT & KECANTIKAN TUBUH.

55. Dan Allah Ta’ala menutup QS.24:31 ini dengan, “Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-2 yg beriman agar kamu beruntung.”

56. Subhanallah. Inilah kasih sayang Allah Azza wa Jalla kepada kalian wahai musmlimah.

57. Allah ingin agar kalian melakukan sifat-2 mulia dan akhlak yg terpuji, sebagaimana yg telah Allah perintahkan dalam QS.24:31 ini.

58. Karenanya tinggalkanlah akhlak-2 buruk dan sifat-2 yg tercela sebagaimana orang-2 jahiliyah itu. Dan hanya Allah Ta’ala tempat memohon .

59. Dan ketahuilah, wahai ukhti muslimah. Allah Jalla Jallalu telah memerintahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

60. “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin,” QS.33:59

61. “‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’.” QS.33:59

62. Dan ketika QS.33:59 ini turun, ‘Ubaidah as-Salmani langsung menutup wajah dan kepalanya hingga hanya menampakkan mata kirinya saja.

63. Subhanallah dan itu shahih yaa ukhti. Diriwayatkan oleh imam ath-Thabari (XX/325) dari Muhammad bin Sirin.

64. Maka harusnya para wanita berjilbab namun lengannya digulung hingga siku itu malu yaa ukhti.

65. “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Atas segala dosa, yg menyerupai wanita jahiliyah krn belum paham, maka mohon ampunlah..

66. Lalu mengenai jilbab model biarawati yang saya singgung di atas tadi, maka ketahuilah yaa ukhti,

67. Jilbab adalah syi’ar Islam yg sangat agung. Maka tidak sepantasnya syi’ar Islam diserupai oleh budaya orang kafir.

68. Terlebih, bahwa sudah jelas bahwa kita kaum muslimin dan muslimah, dilarang bertasyabbuh. Apa itu tasyabbuh?

69. Tasyabbuh adalah menyerupai orang-orang kafir. Maksudnya seorang Muslim melakukan sesuatu yang merupakan ciri khas mereka.

70. Perhatikan kata ‘ciri khas’ yaa ukhti. Saya pertegas karena sebagian orang jahil dan munafik suka mempelintir maksud larangan ini.

71. Bahkan dgn bodohnya mereka berkata, twitter ciptaan yahudi, mobil ciptaan nasrani dan hal bodoh yg menyimpang dr maksud tasyabbuh ini.

72. Suatu kaum, akan terlihat dia Muslim, Yahudi atau Nasrani bukan dari mainannya twitter atau dari mobilnya yg nissan. Tidak bukan itu.

73. Tapi yang namanya Muslim, akan terlihat sebagai muslim berdasarkan ritual dan atribut keagamaannya, begitu pula yahudi dan nasrani.

74. Muslim akan terlihat sebagai muslim karena ciri khas mereka contohnya sholat jum’at dengan memakai peci, sajadah dan sorban.

75. Kristen akan terlihat sebagai kristen ketika mereka pergi gereja di hari minggu dengan misalnya salib-salib mereka.

76. Jika bukan karena atribut itu, niscaya kita tidak tahu siapakah seseorang itu kecuali ada ciri khas akan agama yang ada di badan mereka.

77. Larangan menyerupai ini adalah menyerupai semua yg masuk ranah ibadah suatu kaum atau ciri khas yang menandakan jati diri mereka.

78. Sekarang apakah di gereja ada ritual ibadah dengan menggunakan twitter? Tidak ada. Mereka khusyuk dengan lilin dan nyanyian biasanya.

79. Maka jelas Islam melarang nyanyian dalam beribadah kepada Allah Rabbul ‘alamin agar tidak ber-TASYABBUH.

80. Kita katakan, iya yahudi menciptakan pedang dan prisai untuk berperang. Lalu mereka mengatakan kenapa kalian (muslim) menggunakan juga?

81. Kita jawab, pedang dan prisai itu alat berperang bukan alat beribadah. Maka itu bukan termasuk tasyabbuh yang dimaksud.

82. Lalu mereka juga berkata, knp muslim memakai mobil, pdhl mobil buatan kafir? Kita jawab, mobil bkn ciri agama mu, maka tdk dilarang.

83. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang ihram, “Tidak boleh mengenakan gamis, imamah, celana dan juga burnus” HR Bukhari

84. Apa itu burnus? Burnus merupakan aksesories para pendeta. Makanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya.

85. Dan mereka bertanya lagi, knp muslim memakai jeans itu kan gaya cowboy? Kita jawab, jeans memang gaya cowboy tp bkn gaya agama mu kan…

86. Tanpa bermaksud menyinggung agama tertentu, saya kira cukup. Takutlah kepada Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pedih Siksanya.


0 komentar:

Posting Komentar

kalo mau nyampah juga boleh...