Mengembangkan Persaudaraan Islam

A. Hadits Tentang Mengembangkan Persaudaraan Islam

1.      حد ثنا اسما عيل حد ثنا سعيد الجريري عن ا بي نضرة حد ثنئ من سمع خطبة رسول لله صلي ا لله عليه وسلم في و سط أ يام الثشريق فقا ل  يا ايًَها الناس ألا ان ربكم و احد و ان أبا كم و أ حد ألا لا فضت تعربي علي أعجمي و لا لعجمي علي أسود و لا أسود علي أخمر الا بالتقوي-أحمد
Artinya:
Diriwayatkan oleh Ismail Said Al Jarir dari Abu Nadhiroah saya mendengar khutbah Rasulullah SAW dalam wasitanya pada hari tasyrik beliau berkata: Wahai manusia, sesungguhnya tuhanmu satu dan sesungguhnya ayahmu satu. Ketahuilah, tidak ada keunggulan orang Arab atas non-Arab, tidak pula non-Arab atas orang Arab, serta tidak pula orang berkulit hitam atas orang yang berkulit merah. Yang membedakan adalah taqwanya. (Hr.Ahmad)
Mufrodat:

ﻴﺎ               :hai
ﺃﻴﻬﺎﺍﻠﻨﺎﺲ         :manusia
ﺃﻵ                 :ingatlah
ﺇﻦ                 :sesungguhnya
ﺮﺒﻜﻡ              :tuhanmu
ﻮﺍﺤﺪ              :satu
ﻻ                  :tidak
ﻔﻀﻞ              :utama
ﻞ                  :tidak
ﻋﺮﺒﻲ              :orang-orang arab
ﻋﺠﻤﻲ             :orang-orang non arab
ﺃﺤﻤﺮ              :berkulit merah
ﺃﺴﻮﺪ              :berkulit hitam
ﺇﻻ                 :kecuali
ﺗﻗﻮﻯ              :taqwa

2.      قال عبد ا لله حدثنا أبومعمر حدثنا هشيم قال أخبرنا سيار عن خالد بن عبدالله القسري عن أبيه أن النبي صلي الله عليه و سلم قال لجده يزيد بن أسد أحب للناس ما تحب لنفسك-أحمد
Artinya :
Berkata Abdullah diriwayatkan oleh Abu Muamar dari Hasyim berkata diriwayatkan oleh Siyar dari Kholid bin Abdullah Al-Qasiriy dari ayahnya sesungguhnya Nabi SAW bersabda kepada kakeknya Yazid bin Asad, cintailah orang lain seperti mencintai dirimu sendiri. (Ahmad)
.
Mufrodat:

ﺃﺤﺐ      :cintailah
ﻞ          :tidak
ﺃﻠﻨﺎﺲ     :manusia
ﻤﺎ          :apa
ﻨﻔﺲ       :diri

3.      حدثنا هناد حدثناأبو معاويه عن ابن أبي ليلي ح و حدثناسفيان بن وكيع حدثناحميد بن عبد الرحمن الرواسي عن ابن أبي ليلي عن عطية عن أبي سعيد قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من لم يشكر الناس لم يشكر الله و في الباب عن أبي هريرة والآشعث بن قيس والنعمان بن بشير قال أبوعيسى هذا حديث حسن صحيح- أحمد
Artinya :
Diriwayatkan oleh dari Abu Muawiyah dari Ibnu Abi Laily dari Sufyan bin Waqi’dari Hamid bin Abdurrahman bersabda Rasullah SAW, barang siapa belum bersyukur kepada manusia maka belum bersyukur kepada allah. Dan di dalam bab ini dari abu hurairah dan as’ats bin qais dan nu’man bin basyir berkata abu ‘isa hadits ini baik dan shohih.
Mufrodat:
ﻠﻡﻴﺸﻜر   : belum bersyukur
ﺍﻠﻨﺎﺲ     : manusia
ﺍﻠﻠﻪ                : allah
4.      حدثنايحيى بن أيوب قتيبة بن سعيد و علي بن حجر جميعا عن اسمعيل بن جعفر قال ابن أيوب      حدثنا اسمعيل قال أخبرني العلا ء عن أبيه عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال لايدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقة- مسلم
Artinya :
Diriwayatkan oleh Yahya bin Ayubdan  Qutaibah bin Said dan Ali bin Jarir  bersama-sama dari Ismail bin Ja’far berkata dari Ayub dari Ismail berkata dari ayahnya Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda tidak akan masuk surga barangsiapa yang tidak percaya kepada tetangganya.
Mufrodat:

ﻻ          : tidak
ﻴﺪﺤﻞ      :masuk
ﺍﻠﺠﻨﺔ      :surga
ﻤﻦ        :barangsiapa
ﻴﺆﻤﻦ      :mukmin
ﺠﺎﺮﻩ      :tetangganya

5.      حدثنامحمد بن أبي يعقوب الكرماني حدثناحسنا حدثنا يونس قال محمد هو الزهري عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول من سرد أن يسط له في رزقه أو ينسأله في أثره فليصل رحمه- بخاري
Artinya :
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Abi Ya’qub Al Karomani dari Hasan dari Yunus dan Anas bin Malik Ra. Berkata sesungguhnya saya telah mendengarkan dari rasulullah, barangsiapa ingin berbahagia kerana rizkinya di lapangkan atau dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturahim.
Mufrodat:

ﻤﻦ                :barangsiapa
ﺴﺮﻩ               :bahagia
ﺃﻦ                         :untuk
ﻴﺑﺴﻂ              :diluaskan
ﻠﻪ                  :baginya
ﻔﻲﺮﺯﻗﻪ          :rizkinya
ﺃﻮ                  :atau
ﻴﻨﺴﺄ               :dipanjangkan
ﺃﺜﺮ                :umurnya
ﻔﻠﻴﺼﻞ            :maka sambunglah
ﺮﺤﻤﻪ             :silaturahim

6.      حدثنا عبدالله بن يوسف أخبرنا مالك عن ابن شهاب عن عطاء بن يزيد الليشي عن أبي أيوب الانصاري أن رسول اله صلى الله عليه و سلم قال لا يخل لرجل أن يهجر أخاه فوق ثلاث ليال يلتقيان فيعرض هذاوخيرهماالذي يبدأبالسلام- بخاري
Artinya :
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Yusuf dari Malik dari Ibnu Syihab  dari Atho’ bin Yazid dan Abi Ya’qub Al Anshori sesungguhnya rasulullah saw bersabda, tidak halal seorang muslim memutuskan silaturrahmi dengan saudara muslimnya lebih dari tiga malam yang masing-masingnya saling membuang muka bila berjumpa. Yang terbaik diantara mereka adalah yang memulai mengucapkan salam kepada yang lain.
Mufrodat:

ﻻﻴﺤﻞ             :tidak
ﺮﺠﻞ              :laki-laki
ﺃﻦ                         :untuk
ﻴﻬﺠﺮ             :mendiamkan
ﺃﺤﺎﻩ               :saudaranya
ﻔﻮﻖ               :diatas
ﺜﻼﺚ              :tiga
ﻠﻴﺎﻞ               :malam
ﻴﻠﺘﻗﺑﺎﻦ            :bertemu
ﻴﻌﺮﺽ           :menyingkur
ﻫﺬﺍ                :ini
ﺨﻴﺮ               :sebaiknya
ﻫﻤﺎ                :keduanya
ﺃﻠﺬﻱ               :yang
ﻴﺑﺪﺃﺐ             :memulai
ﺃﻠﺴﻼﻢ             :salam

7.      حدثناسعيدبن الربيع حدثنا شعبة عن الأ شعث بن سليم قال سمعت معاوية بن سويد سمعت البراءبن عازب رضي الله عنهما قال أمر نا النبي صلى الله عليه وسلم بسبع نهاناعن سع فذ كر عيادة المر يض واتباع الجنا ئزوتشميت العاطس ورد السلام ونصرالمظلوم وأجابةالداعي وأبرارالمقسم- بخاري
Artinya :
Diriwayatkan oleh Said bin Robi’ dari Syaibah dari Asy’ats dari Salim berkata saya telah mendengar dari Mu’awiyah, nabi memerintahkan tujuh perkara dan melarang tujuh perkara, yang disebutkan yaitu mengunjungi orang yang sakit, mengikuti jenazah, mendoakan orang yang bersin, membalaas salam, menolong orang yang tersesat, menjawab orang yang memenggil, dan menghormati orang yang membagi.

Mufrodat:
أمر نا memerintahkan:
بسبع tujuh:
عن tentang:
فذ كر ditunjukkan:
عيادة mengunjungi:
المر يض orang sakit:
واتباع mengikuti:
الجنا ئز jenazah:
العاطس bersin:
ورد membalas:
السلام salam:
ونصر menolong:
المظلوم tersesat:orang
وأجابة menjawab:
الداعي doa:
وأبرا menghormati:
رالمقسم orang yang memberi:


8.      حدثنا خلاد بن يحيىقال حدثنا سفيا ن عن أبي بردة بن عبدالله بن أبي بردة عن جده عن أبي موسى عن النبي صلى ا لله عليه و سلم قال ان المؤمنون للمؤمن كالبنيان يشد بعده بغضا وسبك أصابعه- بخاري
Artinya :
Diriwayatkan oleh Kholid bin Yahya berkata, telah diriwayatkan dari Sufyan dari Abi Bardah bin Abdullah bin Abi Bardah dari Abi Musa dari nabi SAW, sesungguhnya mukmin satu dengan mukmin lainnya itu bagaikan bangunan yang saling menguatkan satu sama lain saperti jari-jari.
Mufrodat:

ان :sesungguhnya
المؤمنون :mukmin
كالبنيان :bagai bangunan
يشد :saling menguatkan

بعده :bagian satu
بغضا :lainnya
أصابعه :jari
9.      حدثنا هشام بن عمار حدثنا عيسى بن يونس حدثنا الاعمش عن شقيق عن ابن مسعودقال قال رسولل الله عليه و سلم سباب المسلم فسوق و قتاله كفر – ابن ماجه
Artinya :
Diriwayatkan oleh Hisyam bin Umar dari Isa bin Yunus dari A’masy Syaqiq dari Ibnu Masy’ud berkata, rasulullah SAW bersabda, mencaci muslim adalah fasiq dan membunuhnya adalah kafir.
Mufrodat:
سباب :mencaci
المسلم :muslim
فسوق :fasiq
و قتاله :membunuhnya
كفر :kafir



B. Kandungan Hadits
Setelah melihat hadits-hadits diatas, dapat dilihat isi dari hadits pertama bahwa hadits ini secara tegas menerangkan  bahwa pada dasarnya semua manusia itu sama. Karena itu, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar apa pun, kecuali taqwanya kepada Allah swt. Islam secara tegas menolak adanya dominasi manusia terhadap manusia lain. Karena hal tersebut merupakan akar penyebab dari semua kejahatan dan keburukan di dunia, baik secara langsung maupun tidak.
Dalam hadits lain disebutkan pula Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk atau rupa kamu, juga tidak kepada harta benda kamu. Akan tetapi, Allah SWT memandang kepada hati dan amal perbuatanmu semata.” (HR. Ibn Majah).
Masyarakat Arab dahulu tidak mengenal prinsip persamaan di antara sesama manusia, sebagaimana diajarkan oleh Islam. Setiap kabilah merasa kabilahnya paling tinggi dan lebih terhormat daripada kabilah lain. Setiap kabilah juga memandang kabilah lain sebagai musuh yang harus dimusnahkan sehingga peperangan di antara mereka pun tidak dapat dihindarkan.
Tidak ada kepedulian social di antara kabilah-kabilah tersebut, karena setiap kabilah sibuk dengan urusan dan kepentingan mereka masing-masing. Kondisi inilah yang dilukiskan oleh al-Qur’an sebagai kondisi jahiliyah. Kondisi yang demikian itulah yang hendak diperbaiki Nabi melalui dakwah islamiyahnya. Nabi melihat bahwa system kehidupan bermasyarakat yang dijalani oleh bangsa Arab itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Karena itu, ketika Nabi Muhammad SAW telah memiliki kedudukan yang mantap sebagai pemimpin masyarakat di Madinah, beliau segera membuat perjanjian tertulis yang dikenal dengan nama “Piagam Madinah” yang di dalamnya, antara lain, dinyatakan bahwa seluruh penduduk Madinah memperoleh status dan perlakuan sama dalam kehidupan masyarakat. Firman allah dalam surat al hujurat ayat 13:
$pkš‰r’¯»tƒ â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9�x.sŒ 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© Ÿ@ͬ!$t7s%ur (#þqèùu‘$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBt�ò2r& y‰YÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ׎�Î7yz ÇÊÌÈ
Artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Hadits kedua menyebutkan, “mencintai oarng lain seperti mencintai diri sendiri”, dalam hadits ini kita di anjurkan untuk bergaul dengan oaring lain dengan kebaikan. Maksudnya jika kita bergaul  dengan orang lain dengan kebaikan serta kita menyenanginya maka pasti merekapun akan bergaul dengan kita dengan budi pekerti yang baik. Diantara kebaikan itu adalah menepati janji, lemah lembut, dan kebaikan-kebaikan lain yang sesuai dengan perintah agama.
Untuk hadits yang ketiga, dalam hadits lain diartikan “ manusia yang paling bersyukur kepada allah adalah manusia yang paling bersyukur kepada manusia”. Orang yang paling banyak bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling banyak berterima kasih kepada manusia. Sebab Allah SWT menurunkan nikmatnya dengan perantaraan manusia. Maka wajib bersyukur dan berterimakasih kepada orang-orang yang menjadi tumpuan nikmat itu seperti para nabi, sahabat, ulama dan orang-orang shalih lainnya. Berterimaksih kepada mereka, hakikatnya bersyukur kepada Allah juga karena Dialah yang pada dasarnya memberi nikmat itu. Bahkan ada dari sekina nikmat Allah yang diberikan kepada amnesia tanpa perantaraan manusia lain yakni dalam hal menciptakannya. Untuk ini, manusia wajib bersyukur langsung kepada Allah saja.
Hadits lain juga menjelaskan tentang manfaat silaturrahim. Jika kita kaji hadist ini manfaat dari silaturahmi adalah panjang umur dan  banyak rizqi. Alasan silaturahmi dikatakan menambah rizqi disini karena dengan silaturahmi akan tercipta saling cinta sehingga timbullah rasa tolong menolong antar sesama, dan orang yang bersilaturahmi disini termasuk golongan orang yang muttaqin dan orang yang muttaqin disini akan mendapatkan rizqi yang melimpah.
Hadits berikutnya menjelaskan tentang larangan bagi kita mendiami sesama  saudara kita. Apalagi melebihi tiga malam. Firman Allah dalam Al Qur’an suarat Al Hujurat ayat 12:

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa “Barangsiapa yang mengiringkan jenazah orang Islam karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, dan ia bersamanya sehingga jenazah itu dishalati dan selesai dikuburkan, maka ia kembali mendapat pahala dua qirath yang masing-masing qirath seperti Gunung Uhud. Barangsiapa yang menyalatinya kemudian ia kembali sebelum dikuburkan, maka ia kembali dengan (pahala) satu qirath.” Jadi jelaslah di sini bahwa sesama muslim itu mempunyai kewajiban atas muslim lainnya. Firaman allah dalam surat al hujurat al anfaal ayat 72:
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Adapun yang dimaksud lindung melindungi dalam ayat tersebut adalah pada masa nabi SAW dahulu, di antara muhajirin dan anshar terjalin persaudaraan yang amat teguh, untuk membentuk masyarakat yang baik. demikian keteguhan dan keakraban persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka waris-mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung.
Sesama muslim harus saling mengasihi and menyayangi. Kasih sayang seorang muslim itu tidak harus dalam bentuk pujian, terkadang kasih sayang itu dapat diwujudkan dalam bentuk sesuatu yang menyakitkan, kritikan misalnya. Terkadang dalam bentuk bantuan finansial, tenaga dan pikiran. Di lain waktu, kasih sayang diekspresikan dengan kritik pedas karena kesalahan yang dilakukan oleh seorang muslim. Bukan karena hasad dan benci namun karena kita kasihan saudara kita terjerumus dalam dosa yang bisa mengantarkannya ke dalam neraka dan murka Allah. Karena kewajiban orang yang mengkritik untuk meluruskan niat. Motivasi yang benar dalam kritik adalah kasih sayang. Tentu akan nampak berbeda cara mengkritik karena motivasi kasih sayang dengan cara mengkritik karena motivasi hasad dan permusuhan. Allah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 10:
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Hadits terakhir pun masih juga menjalaskan kepada kita bahwa sesama saudra apalagi sesama muslim harus saling menghoramati, yaitu dengan tidak mencaci dan membunuhnya
Artinya:
Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
Jadi, setelah melihat penjelasan-penjelasan di atas, sudah jelaslah bagi kita bahwa islam sanagtlah menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan.

0 komentar:

Posting Komentar

kalo mau nyampah juga boleh...