Siapa Pengunjung Lapak Anda dan Apa yang Anda Sajikan?

Pengunjung adalah penting bagi sebuah blog (atau tulisan di Kompasiana). Apapun tujuan utamanya, diakui-atau-tidak, toh setiap tulisan di publikasikan untuk dibaca oleh publik pengunjung. Oleh sebab itu, entah nulis untuk iseng-iseng, apalagi serius, sudah seharusnya pengunjung menjadi pertimbangan utama.

Menjadikan pengunjung sebagai bahan pertimbangan utama artinya: menempatkan kepentingan/kebutuhan pengunjung di atas yang lainnya, menjadikan kenyamanan pengunjung sebagai prioritas utama. Singkatnya: Apapun yang dipublikasikan, dimaksudkan untuk memberi ‘manfaat tertentu’ kepada pengunjung. Manfaat tertentu bisa berupa: informasi aktual, pengetahuan tertentu, inspirasi, atau hiburan.
Betul, setiap blog (dan media online umumnya) memang menyediakan itu. Akan tetapi, mengapa ada blog yang ramai dan ada juga blog yang sepi?
Jawabannya jelas: karena tidak semua pengelola blog (pengelola konten khususnya) yang menempatkan pengunjung di atas hal lainnya. Sebagian dari mereka masih mempublikasikan apapun yang ada di kepalanya. Lebih parahnya lagi, mempublikasikan apapun yang mereka temukan di blog sebelah (ikut-ikutan, me too)—tanpa peduli apa yang dibutuhkan oleh pengunjung. Walhasil, pengunjung kabur tak penah kembali lagi.
Sekalilagi, mengenali siapa pengunjung blog dan pembaca tulisan kita adalah penting. Sering disebut lapak, karena memiliki blog tak ada bedanya dengan memiliki lapak atau tempat jualan (warung, café, toko, dan sejenisnya). Masing-masing pengunjung memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda:
[-]. Seseorang berpenghasilan Rp 50 juta sebulan tidak akan makan di warung kaki lima. Sebaliknya, seseorang berpenghasilan Rp 1 juta sebulan tidak akan mampu makan di restoran mahal.
[-]. Remaja tidak akan mengunjungi toko yang khusus menjual pakaian merek Armani atau Crocodile-La Coste. Sebaliknya, orang dewasa tidak mungkin membeli pakaian di bistro atau toko pakian gaul lainnya.
[-]. Para pemilik toko kelontong sudah pasti berbelanja di tempat-tempat grossiran—tidak mungkin belanja di toko kelontong lainnya, karena mereka berbelanja untuk dijual kembali di tokonya sendiri.
Itu pengunjung yang memang datang untuk berbelanja. Tak sedikit juga pengunjung yang datang hanya untuk melihat-lihat. Mereka belanja hanya kalau menemukan sesuatu yang sangat menarik.
Demikian halnya dengan pengunjung blog, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Persoalannya: Siapa pengunjung blog kita—siapa pembaca tulisan kita, apa yang mereka butuhkan? Konten (tulisan) seperti apa yang sesuai untuk mereka?
Saya membedakan pengunjung (dan pembaca) blog menjadi 2 kelompok besar:
1. Casual Visitor (Reader)
Pengunjung (pemabaca) yang online hanya untuk mengisi waktu, lihat-lihat, mencari hiburan. Mereka tidak memiliki tujuan pasti, hanya membaca sesuatu yang dianggap menarik saja, sesuatu yang menghibur—membuat mereka merasa fresh kembali setelah menghabiskan waktunya beraktivitas seharian penuh. Pengunjung jenis ini menyukai bacaan-bacaan pendek, ringan, termasuk gosip artis dan gosip-gosip lainnya.
Mereka datang berkunjung hari ini, belum tentu akan berkunjung lagi di lain kesempatan. Kemungkinan untuk menjadi pengunjung setia, terbilang kecil. Mereka akan berkunjung lagi atai tidak, tergantung pada keragaman konten. Semakin beraneka ragam isi blog, semakin mungkin mereka akan berkunjung lagi.
2. Typical Visitor (Reader)
Pengunjung (pembaca) yang online memang sudah memiliki tujuan pasti. Mereka tahu apa yang diinginkan. Typical visitor (reader)-pun jenisnya macam-macam, sesuai tujuannya:
(a) Pencari Solusi - adalah pengunjung (pembaca) yang online karena ingin mencari sesuatu untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya—entah itu terkait dengan pekerjaan, atau keperluan lainnya. Mereka online untuk mencari informasi tertentu, dan khusus. Pengunjung seperti ini sudah pasti membutuhkan petunjuk, cara, tips, langkah-langkah untuk melakukan sesuatu. Yang mereka harapkan adalah konten yang lengkap, detail dan akurat. Bagi mereka, masalah menarik dan enak dibaca adalah perioritas kesekian. Yang paling penting buat mereka adalah pemecahan masalah atau informasi yang mampu berikan jawaban lengkap.
(b) Pencari Informasi (Jawaban) – Mirip dengan pencari solusi, mereka online sudah memiliki target tertentu di kepala, yaitu jawaban atas pertanyaan tertentu yang jenis dan sifatnya spesifik. Mereka juga memilih untuk mengunjungi blog yang membahas hal-hal yang sifatnya spesifik, detail, mendalam dan lengkap. Bagi mereka, kelengkapan dan akurasi adalah yang terpenting. Soal ‘rasa’ bukan hal yang utama.
(c) Pencari Konten – Seperti pedagang kelontong, mereka berkunjung untuk mencari konten yang bisa dipublikasikan di blognya sendiri. Pengunjung seperti ini mencari konten-konten menarik, bermanfaat dan resourceful. Mereka membutuhkan konten yang layak dibagikan bagi pengunjung blognya.
Diantara kedua jenis pengunjung ini, masing-masing memiliki kebiasaan dan perilaku yang berbeda terhadap suatu konten (tulisan, gambar, video, slide). Kemampuan mengidentifikasi dan menyiapkan konten yang sesuai adalah penentu apakah blog akan berkembang atau tidak.
Nah, diantara mereka, mana yang menjadi pengunjung dan pembaca blog anda? Konten (tulisan) seperi apa yang anda sajikan?
Happy blogging ~Gusti Bob

aslinya disini

0 komentar:

Posting Komentar

kalo mau nyampah juga boleh...