Nemu Artikel

pas aku lagi bantuin orang ngaturin tugas makalahnya beberapa hari kemaren.. ehh nemu ini  artikelnya dia. kalo ga salah di makalah itu dia nulis soal bola. dari sekian point yang di tulis ama dia, aku tertarik aja ni ama point yang satu ini. thanks inspirasinya dek... aku comot satu yee .... ^^ *mjb

D. Antusias Masyarakat Terhadap Sepak Bola di Indonesia
Olah raga sepak bola sudah menjadi satu kesatuan jiwa raga dlam masyarakat, antusias loyalitasnya tak terbatas. Hanya demi tim kesayanganya mereka taruhkan nyawanya. Tidak ada yang salah dari fanatisme terhadap salah satu klub sepak bola. Dukungan suporter dengan cara-caranya tersendiri terhadap tim kesayangannya adalah hal yang biasa dalam olah raga sepak bola baik nasional maupun internasional. Loyalitas yang berdampingan dengan fanatisme supporter-supporter di tanah air telah menjadi cara tersendiri disetiap perhelatan sepak bola di tanah air. Tak jarang hal ini menarik perhatian insan-insan sepak bola internasional yang melihat antusias dan fanatik masyarakat Indonesia terhadap dunia sepak bola sebagai hal yang luar biasa.
Fanatik, antusias, dan loyalitas para supporter di Indonesia dapat dikatakan sejajar dengan suporter-suporter di liga-liga internasional. Menurut Beckenbeuer (1999:78), terkaget-kaget melihat Fanatisme, antusiasme, dan loyalitas para supporter di Indonesia “Kita dapat melihat bahwa Indonesia sebagai negara yang berada di wilayah Asia Tenggara, memiliki atmosfer sepak bola yang bagus. Dilihat dari sudut antusiasme penonton di setiap perhelatan sepakbola”.
Sayangnya olah raga sepak bola yang bagus ini tidak didukung oleh jiwa sportifitas baik dari kalangan penyelenggara sepak bola, masyarakat yang terlibat langsung dalam sebuah pertandingan sepak bola dan pemain dari sebuah tim sepakbola. Sudah terbukti peristiwa-peristiwa seperti kerusuhan, bentrokan, atau perkelahian baik diluar maupun di dalam sebuah pertandingan kerap terjadi.  Kepemimpinan wasit dan ketidak siapan Panpel (Panitia penyelengara) baik masalah tiket atau kenyamanan selama menonton pertandingan dan ulah sejumlah oknum masyarakat dalam memprovokasi keributan adalah contoh-contoh dari hal tersebut. Dapat digaris bawahi bahwa mental sportifitas rasanya belum tepat dengan fanatik masyarakat sepak bola di Indonesia. 
Satu hal lagi yang paling sering terjadi kerusuhan, bentrokan, atau perkelahian dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah masalah hubungan diantara klub-klub sepak bola. Sebetulnya tidak ada yang salah mengenai hal tersebut antara klub-klub sepak bola, asal masih tetap menjaga sportifitas. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sulit menghindari gesekan-gesekan antar supporter, tidak hanya di Indonesia di dunia internasional pun hal ini kerap terjadi. Namun, supporter-supporter di luar sana mungkin bisa menempatkan antara fanatik dengan sportifitas sehingga fanatisme mereka tidak jatuh dalam fanatisme yang kotor. Mereka sedikitnya masih bisa menerima perbedaan, bisa duduk berdampingan dalam sebuah pertandingan dengan warna yang berbeda. Itulah yang tidak dimiliki oleh sebagian jiwa-jiwa suporter di Indonesia. 
Jiwa-jiwa suporter sepakbola di Indonesia telah jatuh  kedalam jurang fanatisme yang kotor, sehingga mereka sangat sulit menerima perbedaan. Mereka telah dibutakan oleh kebencian dan lebih parahnya budaya-budaya seperti ini telah menyebar kepada generasi-generasi baru suporter di Indonesia. Lihat saja anak-anak kecil yang sudah bisa menyanyikan yel-yel kebencian terhadap salah satu klub di Indonesia, padahal apakah sebenarnya mereka mengerti. Jiwa-jiwa fanatisme kotor ini kemudian menajadi sebuah komunitas yang khusus menebarkan kebencian-kebencian terhadap supporter lain.
Mental belum siap kalah salah satunya, sebagian supporter di Indonesia terkadang meluapkan kekesalannya dengan bertindak anarkis jika tim kesayanganya kalah di kandang sendiri. Wajar mungkin mereka kesal jika melihat tim kesayangannya kalah karena mereka berfikir buat apa jauh-jauh datang ke stadion dengan biaya yang tidak sedikit hanya untuk menyaksikan tim kesayanganya kalah. Sayangnya hal tersebut diluapkan ke hal-hal yang terkadang lebih cenderung ke arah negatif.  Setidaknya mereka memberikan yang positif berupa dorongan moral atau apalah ketika tim sedang kalah.
Beruntungnya masih ada sebagian suporter yang berjiwa besar, dan memiliki mental dewasa sebagi supporter ketika tim kesayangannya kalah. Mereka lebih menghargai usaha tim kesayangannya bertanding disaat kalah, apalagi ketika meraih kemenangan. Seharusnya mental seperti inilah yang perlu dibudayakan, dibanding dengan membudayakan tindakan tidak sportif. Itulah wajah sepak bola yang kurang baik dari olah raga sepak bola kita. Semoga hal ini semakin berkurang dan suporter kita yang tidak hanya memikirkan kemenangan namun lebih jauh memajukan sepakbola Indonesia di masa yang akan datang.

Original by
Hammam Nashirudin / mahasiswa Jurusan Bahasa Dan Sastra Arab


0 komentar:

Posting Komentar

kalo mau nyampah juga boleh...